Sabtu, 22 Juli 2017

Naik Kereta Kertajaya Tambahan

Setelah sekian lama tidak menaiki kereta api jarak jauh, akhirnya penulis bisa naik kembali. Pesan sehari sebelumnya, penulis kira tidak akan mendapatkan tiket tenyata masih banyak tempat duduk kosong. Ketika dilihat nama keretanya adalah Kertajaya Tambahan. Bagaimana pengalaman dan ulasannya? Berikut pengalaman naik kereta Kertajaya Tambahan dari Jakarta ke Surabaya.
Saya naik kereta dengan jadwal Hari Jumat pukul 18.00 WIB dari pasar senen dan alhamdulillah sampai di surabanya esoknya pukul 04.30 WIB. Saat mencetak tiket di CTM (Cetak Tiket Mandiri), penulis sedikit kaget saat tiket ganti tampilan. Kalau dulu tiket kereta identik dengan warna biru, lalu sekarang identik dengan warna oranye ditambah tampilan minimalis.


Oh iya, kenapa dinamakan kereta Kertajaya Tambahan? Karena biasanya kereta ini memiliki jadwal keberangkatan pukul 2 siang. Jadi ini merupakan kereta tambahan. Kereta datang sekitar lima belas menit sebelum jadwal keberangk
atan. Saat memasuki gerbong kereta, saya tidak merasakan kesulitan atau berdesakan seperti tahun lalu. Begitu juga saat mencari tempat duduk dilalui dengan mudah. Padahal posisi saya saat itu membawa tas berat ditambah tangan kanan kiri masing-masing membawa kardus.

Saat duduk dengan santai, saya mencoba mengecek suasana di dalam gerbong kereta. Ternyata penyebab utamanya adalah jumlah kursi yang dikurangi. Kalau dulu tempat duduk ekonomi berjumlah tiga tiga, sekarang dikurangi menjadi dua dua layaknya eksekutif. Berkurangnya tempat duduk menjadi penyebab berkurangnya desakan penumpang yang saya rasakan tadi. Selain itu, bagasi di atas juga terlihat agak lengang.

Sempat muncul pikiran, apakah PT KAI tidak merasa rugi dengan dikuranginya tempat duduk? Ternyata tidak. Meskipun namanya kertajaya tambahan, saat masuk gerbong terdapat tulisan premium. Dan tiket yang saya beli memang agak mahal yaitu sekitar 300 ribu. Beda jauh beberapa tahun lalu. Jadi PT KAI bisa mengurangi tempat duduk dan meningkatkan pelayanannya tanpa mengurangi pendapatan.

Bagaimana rasanya? Tempat duduk dua dua memberi kelonggaran dalam duduk. Tempat duduk bisa diturunkan seperti eksekutif. Pendingin ruangan juga lebih dingin. Terdapat gantungan baju dan tempat colokan listrik. Tempat juga semakin bersih. Dari sini saya merasa layanan PT KAI semakin memuaskan. Kamar mandi agak disempitkan dan wc tidak memaki model jongkok lagi melainkan memakai model wc duduk.

Saya mencoba membeli makanan karena terdesak. Sejak pagi belum makan akhirnya perut mulai berdemo. Ahirnya saya beranikan membeli nasi goreng. Saat bertanya menu yang ada tinggal nasi goreng dan nasi ayam dengan harga yang sama yakni 23 ribu. Ditambah minuman maid pulpy seharga 10 ribu. Lumayan mahal bro....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar