Rabu, 09 Januari 2019

Melihat Isi Struk SPBU

Isi Struk Pom | Nota Pom Bensin | Bagi pemilik kendaraan bermotor, mengisi bahan bakar jelas merupakan salah satu kegiatan rutin. Nah, dari sekian kali mengisi bensin di SPBU, berapa kali Anda meminta struk atau nota? Lalu apa sebenarnya yang ada di struk tersebut?

SPBU merupakan kepanjangan dari Stasiun Pengisian Bahanbakar Umum. Seiring dengan memingkatnya volume jumlah kendaraan, meningkat pula jumlah SPBU. Tak jarang terdapat beberapa SPBU yang berdekatan.

Biasanya, setelah mengisi bensin di SPBU, seringkali saya lihat (atau saya sendiri) jarang untuk meminta atau mengambil struk dari pengisian bensin kita. Nah, saya mencoba iseng untuk meminta struk meskipun jumlah pengisian bensin sedikit. Kebetulan tangki motor Supra sudah kosong sehingga saya coba untuk isi full.

[Baca juga : Cerita Film Sebelum Iblis Menjemput]

Struk yang bentuknya kecil itu, membuat saya penasaran untuk membaca isinya dan mempelajarinya. Meskipun terkesan remeh-temeh, tapi hitung-hitung nambah pengetahuan baru. Berikut penampakan salah struk yang saya minta saat bepergian di suatu kota.


Nah, Anda bisa melihat gambar di atas. Dari beberapa data atau informasi yang dimuat dalam struk tersebut, kita dapat perhatikan beberapa hal. Pertama, di bagian atas terdapat logo Pertamina dan logo "Pasti Pas". Sedangkan penutup nya menggunakan kata "Terimakasih dan Selamat Jalan".

Kedua, terdapat nomor SPBU beserta alamat dan nomor lengkapnya. Nah, ini yang menarik. Kita dapat belajar bersama bahwa nomor SPBU bukan hanya menyangkut nomor urut registrasi atau sebagainya.

Dua nomor awal (dari total 7 nomor) merupakan sebuah kode. Angka pertama pada nomor seri ‎SPBU menunjukkan wilayah pemasaran Pertamina atau Marketing Operation Region (MOR). Yang biasanya bukan hanya digunakan untuk provinsi.

Untuk MOR 1, sebagaimana dikutip dari situs berita, wilayahnya terdiri dari Medan, Batam , Padang dan Pekanbaru. Untuk MOR 2 tersebar di Jambi,Lampung Selatan, dan Sumatera Selatan.‎ MOR 3 untuk Jabodetabek, Bandung, Cianjur, Subang, Sukabumi.‎ Untuk MOR 4 Semarang, Cilacap dan Yogyakarta.

Selanjutnya, untuk MOR 5 adalah SPBU yang beroperasi di wilayah Surabaya dan sekitarnya, Banyuwangi. Sedangkan untuk MOR 6 merupakan SPBU yang tersebar di wilayah Balikpapan, Samarinda dan Banjarmasin.

Lalu bagaimana angka yang kedua? Angka kedua menunjukkan tipe SPBU tersebut, yang dimulai dari nomor 1 sampai 7. Namun, supaya mudah, yang sering kita jumpai ada 2 yaitu dengan kode 1 dan 4.

Misal daerah Jawa Timur dan Bali maka seringkali kita melihat di papan tanda SPBU ada dua jenis yaitu 51xxxxx dan 54xxxxx. Nah, apa perbedaannya? Kode 1 yang ada di 51 merupakan tanda bahwa SPBU itu tipe COCO,

COCO, kepanjangan dari Company Owned Company Operated, merupakan pom atau SPBU yang dioperasikan dan diawasi langsung oleh Pertamina. Sedangkan kode 4 dari 54 menandakan bahwa SPBU itu tidak dioperasikan langsung oleh Pertamina, melainkan swasta.

[Baca juga  : Kilas Balik Blog Madya Selama 2018]

Nah, itulah perbedaan dua digit awal untuk nomor SPBU. Kalau dilihat dari gambar struk di atas, maka jelas bahwa SPBU yang saya singgahi tadi merupakan SPBU yang dikelola oleh swasta. Dimana lokasi SPBU kode 51 atau SPBU COCO? Anda bisa mencarinya di situs pencarian.

Ketiga, kita dapat melihat informasi mengenai nomor pompa, nomor selang, nomor nota, jenis BBM yang kita beli, berapa liter yang dibeli, harganya, dan total pembelian kita. Semuanya tercantum dengan detail dan bisa Anda lihat pada gambar di atas.

Demikian artikel singkat mengenai isi struk SPBU. Dari tulisan singkat ini, setidaknya kita bisa membedakan mana SPBU swasta dan mana SPBU pemerintah. Mana yang lebih bagus? Keduanya bisa sama-sama bagus.

Namun, kebanyakan orang melihat (bisa Anda baca di beberapa artikel) bahwa SPBU pemerintah yang lebih terjaga keawetan dan kualitasnya. Saya sendiri belum mencobanya. Mungkin suatu saat, Madya akan mencoba untuk membedakan bagaimana kondisi atau kualitas BBM antar keduanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar