Berbicara mengenai peramban (browser) ponsel di Android, setidaknya terdapat 3 kekuatan besar yang secara sengit bersaing. Siapa 3 besar itu? Mereka adalah Chrome, Opera, dan UC Browser. Saya sendiri menginstall tiga browser di ponsel Android saya.
Macam-macam sebagian Browser di Dunia |
UC Browser : Browser Paling Diminati
Sebagaimana yang disinggung di awal postingan, UC Browser menjadi browser paling diminati menurut StatCounter. Berdasarkan StatCounter, hingga Maret 2015, UC Browser berhasil meraih 28,5 persen di Indonesia. Disusul Opera dan Chrome yang terus membuntuti.
Meskipun survei yang dilakukan StatCounter sudah lama, UC Browser terbukti sudah menjadi raja di Indonesia. Di Playstore saja, UC Browser telah diunduh lebih dari 100 juta orang. Kekuatan UC Browser sebagai raja browser telah terbukti di 3 negara yaitu Indonesia, Cina, dan India.
Bukti banyaknya pemakai UC Browser juga dibuktikan saya sendiri melalui akun Google Analytic Cerita Madya. Bila dipersentasikan, UC Browser telah mengunjungi blog ini sebanyak 60 % diikuti Chrome 30 % lalu browser lainnya sekitar 10 %.
Sedangkan bisa secara global, UC Browser telah melayai lebih dari 500 juta pengguna di seluruh dunia. Bahkan pada September 2011, UC Browser telah diunduh sebanyak 1,5 milyar orang. Luar biasa bro...
Sejarah UC Browser
Lalu bagaimana UC Browser tumbuh sebelum dikenal seperti saat ini? Menurut informasi yang dikutip dari Wikipedia, UC Browser diciptakan oleh perusahan UC Web pada tahun 2004. UC Browser pertama kali dirilis di Beijing.
Pada Juni 2014, UC Web diakuisi oleh perusahan Alibaba Group. Alibaba biasanya diketahu sebagai perusahaan e-commerce atau bisnis online, tetapi sejak mengakuisisi UC Web, Alibaba semakin melebarkan sayap bisnisnya.
UC Browser telah berusaha mendobrak lawan-lawannya hingga akhirnya berhasil menjadi jawara di Indonesia, Cina, dan India. Target mereka selanjutnya adalah Rusia.
Kelebihan UC Browser
Kesuksesan yang diraih UC Browser bukan tanpa sebab. Menurut Jonathan Zhong selaku kepada UC Web, UC Browser menggunakan beberapa strategi yang menjadi kelebihan mereka. Apa saja strategi atau kelebihan itu?
Pertama adalah konten lokal. UC Browser menyediakan konten lokal di dalam browsernya sebagaimana yang dikatakan CEO UCWeb Yu Yongfu dalam situs UC Web. Yu Yongfu mengatakan, dia mengakali produknya untuk mengalahkan produk keluaran negara AS yaitu Chrome. Berikut ucapannya dalam sebuah wawancara.
"Ketika perusahaan Amerika berusaha go international, mereka hanya mengubah bahasa ke bahasa lokal. Orang Indonesia bisa memakai produk dari AS karena bahasanya bisa diubah tapi kontennya tetap tidak lokal,"
Yongfu menggunakan istilah "glocal" untuk pasar internasional berbeda dengan "global", di mana tetap memasukan unsur lokal masing-masing kebutuhan negara sesuai gaya hidup.
Kedua adalah kompresi data dan akselerasi cloud yang membuat pengguna bisa menghemat data internet. Hal ini memang terbukti saat saya mencoba browsing menggunakan UC Browser, rasanya lebih cepat.
Ketiga adalah download lebih cepat. Meskipun kecepatan unduhan antar browser tidak jauh berbeda secara signifikan, tetapi UC Browser selalu mengungguli dalam hal ini. Misalnya saat unduhan gagal atau terhenti di tengah jalan, kita masih bisa melanjutkannya.
Dan masih banyak keunggulan atau kelebihan lain yang dapat Anda rasakan dari UC Browser seperti tema, fitur Add-On, lebih lancar streaming, dan lain sebagainya.
Kekurangan UC Browser
Apa sih kekurangan UC Browser? Jika sebuah perusahaan sudah populer biasanya sedikit kekurangannya atau bahkan kekurangan tersebut bukanlah hal yang besar. Namun berbeda bagi sebagian orang.
Kelemahan atau kekurangan UC Browser adalah fitur Block Ads. Loh? Bukannya ini adalah suatu kelebihan? Saya sudah katakan bahwa ini adalah sebuah kekurangan bagi sebagian orang. Siapa sebagian orang itu? Benar. Mereka adalah publisher AdSense termasuk blog Cerita Madya.
Fitur Block-Ads (blokir iklan) yang ditanamkan dan diatur dalam posisi default oleh UC Browser menjadi kekurangan utama dan momok bagi publisher AdSense. Memang seringkali kita juga tidak senang jika ada iklan yang mengganggu ketenangan saat browsing, namun menurut saya, iklan AdSense bukanlah merupakan iklan yang mengganggu.
Iklan yang disediakan AdSense juga cukup kecil ukurannya sehingga tidak memperlambat kecepatan browsing. Sebagai pengguna UC Browser, saya tidak menyarankan untuk menghapus fitur Block-Ads. Tetapi sebagai publisher AdSense, saya menyarankan untuk tidak menjadikan Block-Ads dalam mode default.
Lalu apa kelemahan lainnya? Menurut sejumlah informasi dan pengalaman saya, UC Browser tidak dapat membaca RSS Feed. UC Browser juga kadang-kadang gagal memutar video karena masalah Plugin Flash.
Kadang-kadang, saat kita mencoba pencarian Google di UC Browser maka kita akan diberikan ReCaptcha untuk meverifikasi bahwa kita ini bukan robot.
Penutup
Demikian ulasan singkat mengenai judul "Mengenal UC Browser". Mengenal UC Browser di sini posisinya sebagai pengguna. Saya bukan programmer jadi tidak membahas dari sisi pemograman atau kode-kode khusus dalam UC Browser.
Sejak menjadi publisher (mitra) AdSense, UC Browser menjadi pekerjaan utama saya untuk meningkatkan keunggulan yang ditawarkan AdSense. Fitur Block-Ads yang disediakan UC memang bagus tapi sedikit mengkhawatirkan. Berbeda dengan Opera atau Chrome yang menyediakan blokir iklan tetapi dalam mode opsional/pilihan.
Terakhir, di samping keluh kesah mengenai blokir iklan, saya sendiri masih setia menggunakan UC Browser karena kecepatan dan kelebihan fitur unduhan. Terima kasih atas kunjungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar