Senin, 25 Desember 2017

Mampir di Simpang Lima Gumul Kediri

Kesan Simpang Lima Gumul | Review Pengalaman Simpang Lima Gumul | Musim liburan telah tiba. Cerita Madya pun berkesempatan jalan-jalan dan salah satu destinasi nya adalah Simpang Lima Gumul yang terletak di Kabupaten Kediri.

Berbicara Simpang Lima, saya kebetulan hanya tahu simpang lima di Semarang. Mengapa? Karena CeritaMadya sudah pernah berkunjung ke sana dan tahu mengenai sejarahnya. Simpang Lima Semarang ini pernah diusulkan Presiden Pertama yaitu Ir. Soekarno untuk dijadikan alun-alun Semarang.

Kembali ke Kediri. Di Kediri juga ada loh simpang lima. Apa sih simpang lima itu? Simpang itu artinya persimpangan jalan atau pertemuan antar beberapa jalan.
Kalau menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, simpang itu adalah jalan bercabang. Jadi kalau simpang tiga adalah jalan bercabang tiga, kalau simpang lima maka ia adalah jalan bercabang lima.

Simpang Lima yang ada di Kediri terletak di Tugurejo Ngasem Kediri. Simpang Lima ini dinamakan Gumul. Awalnya, saya kira Gumul adalah daerah setempat. Tetapi setelah tanya teman, Gumul itu ya nama simpang lima yang kami kunjungi.
Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri
Yang menarik dari Simpang Lima Gumul ini adalah menara yang terletak di tengah-tengahnya. Sekilas melihat, saya langsung berfikir bahwa menara tersebut mirip seperti menara yang ada di Perancis. Benar. Menara Arc de Triomphe. Mirip sekali. Coba Anda bandingkan sendiri.

Yang saya suka saat berkunjung ke Simpang Lima Gumul (SLG) ini adalah tempatnya yang berada di tengah-tengah sawah sehingga saat memasuki tempat ini, perasaan dan kesan yang muncul adalah kesan asri dan sejuk. Berbeda dengan Arc de Triomphe yang berada dikelilingi rumah-rumah.

Simpang Lima Gumul (SLG) ini juga asyik digunakan untuk tempat berolahraga dan juga untuk bersantai.
Saat Cerita Madya berkunjung, banyak wisatawan yang mengabadikan momen-momen istimewa di sini. Oh iya, meski simpang lima, tetapi mobil yang berlalu-lalang di sana tidak banyak alias masih sepi. Jadi para pengunjung bisa mengambil angle foto dari mana saja.

Jika Anda dapat dengan membawa mobil atau motor, Anda dapat menempatkannya di tempat parkir yang disediakan. Memang letaknya terkesan sedikit jauh dari SLG, tetapi dari tempat parkir terdapat terowongan pejalan kaki yang sambung tepat di Simpang Lima Gumul. Di dalam terowongan, Anda dapat melihat pajangan koleksi foto-foto.

Bagaimana dengan biaya masuk? Anda tidak dipungut biaya sama sekali saat berwisata di Simpang Lima Gumul. Mungkin hanya biaya parkir jika Anda membawa kendaraan. Saat itu, Cerita Madya menggunakan motor dan ditarik biaya sebesar 2000 rupiah saja. Murah bukan?!.

Selama beberapa hari di Pare, Cerita Madya telah mengunjungi beberapa tempat selain Simpang Lima Gumul misalnya Masjid An-Nur yang katanya masjid termegah di Pare. Nama An-Nur sendiri diambil dari nama pejuang Islam di tanah Pare yaitu Kyai Nur Wahid.

View Masjid An-Nur Pare
Masjid An-Nur juga berada tepat di samping Taman Kilisuci yang tak kalah indahnya. Di taman Kilisuci, Cerita Madya melihat banyak grup-grup kecil yang asyik berdiskusi di taman. Mungkin mereka dari Kampung Inggris karena seperti yang kita tahu, Pare terkenal dengan Kampung Inggrisnya.

Masuk di Masjid An-Nur dan Taman Kilisuci juga tidak dipungut biaya jika Anda masuk atau memarkirkan kendaraan Anda bukan di tempat parkir,hehehe Jika parkir melalui pintu masuk, maka Anda akan dipungut biaya 2000 untuk motor.

Bagaimana? Apakah Anda tertarik? Ayo, bagi Anda yang berniat ke Pare, belum puas jika belum mengunjungi kedua tempat di atas. Jarak antara Simpang Lima Gumul dengan Masjid An-Nur tidak cukup jauh. Mungkin sekitar 9 atau 10 kilo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar