Sungguh menyenangkan bagi mereka yang merayakan tahun baru dengan cara yang baik. Dan tentu akan jadi sia-sia jika tidak dirayakan atau dirayakan dengan cara yang berlebihan. Merayakan tahun baru bukan berarti meluapkan kegembiran yang besar yang berujung pada hal-hal yang negatif.
Merayakan tahun baru akan menjadi berarti jika diniati dengan keteguhan hati menatap masa depan dibarengi dengan evaluasi diri pada tahun sebelumnya. Minimal perayaan tahun baru diutarakan dengan rasa syukur dapat menikmati hidup di tahun baru.
Nah, itu sekelumit konklusi dari masalah perayaan tahun baru itu boleh atau tidak. Malah ini bukan masalah boleh atau tidak, melainkan harusnya kita merayakan setiap pergantian hari, bulan, dan tahun untuk terus mengevaluasi diri dan melangkahkan kaki ke masa depan.
Lalu, kita sekarang sudah masuk di tahun baru. Kita sudah merayakannya. Lalu apa selanjutnya yang harus dilakukan? Apa setelah merayakan, aktifitas kita kembali normal seperti biasanya? Atau bahkan setelah perayaan, kita jadi lebih malas menjalani aktifitas?
Peringatan : Artikel ini berbau ajakan, dorongan pribadi, plus banyak khayalan. Jadi segala tulisan ini hanya motivasi buat pribadi dan bagi yang membaca semoga juga ikut termotivasi. Ini bukan motivator Golden Madya. Bukan!
1. Evaluasi Tahun Lalu
Sudah sewajarnya bagi setiap manusia menginginkan perubahan. Setidaknya hanya 2 manusia yang tidak mau berubah yaitu orang bodoh dan orang gila. Manusia selalu berusaha untuk berubah. Seorang yang bergaji seribu hari ini, ingin berubah menjadi bergaji dua ribu esoknya. Begitu pula seorang ayah, ingin anaknya berubah lebih baik darinya. Begitu seterusnya.
Perubahan yang merupakan keniscayaan itu, lahir dari adanya sebuah evaluasi. Evaluasi atas segala pencapaian di masa lalu, dicari mana kekurangan dan mana yang perlu diperbaiki sehingga ia bisa lakukan lebih baik di masa depan.
Sudah jamak bagi sebuah pengendara motor yang fokus nya selalu menghadap depan, tetapi juga sekaligus melirik kaca spion nya untuk menatap kembali belakang nya. Nah, bagaimana dengan diri kita?
Apa yang harus dievaluasi? Tentu ini kembali ke masing-masing target individu. Aspek-aspek yang diperbaiki tentu merupakan aspek yang mendukung untuk meraih target atau pencapaiannya. Masalahnya bagi mereka yang tidak punya target sehingga bingung untuk membuat evaluasi.
2. Pasang 100 Impian
Bagi Anda yang belum punya target, pasang lah target dari sekarang! Mumpung masih di awal tahun baru 2019, pasang lah minimal 100 impian yang harus diraih. Tentu keseratus impian tersebut tidak harus diraih semuanya di tahun 2019, tetapi minimal ada beberapa impian yang bisa dicapai tahun ini.
Mungkin sewaktu SMA dulu, Anda juga pernah disuruh guru untuk membuat 100 impian di masa datang. Dulu, kadang saat memandang hal ini terasa aneh. Namun, siapa sangka justru itulah kunci dan menjadi dorongan untuk mencapai impian tersebut.
Siapa pun boleh bermimpi. Siapa pun boleh bermimpi apa pun. Tak ada yang melarang. Namun, tetap gunakan prinsip tidak berlebihan dalam bermimpi. Pasang impian yang memang benar-benar ingin Anda raih. Jangan rakus ingin meraih semua impian termasuk impian orang lain. Jangan!
3. Buat Peta Menuju Impian
Jika sudah memasang 100 impian, sekarang saat nya memetakannya. Atau buatlah jalan menuju impian Anda. Anda bermimpi ke Jakarta tetapi Anda tidak membuat peta jalan menuju Jakarta, maka sampai kapan Anda akan sampai?
Dari 100 impian tersebut, bagi dan pilah mana yang bisa dicapai dalam waktu dekat, menengah, atau jangka panjang. Setelah terpetakan, segera rancang strategi untuk meraih impian yang dapat dicapai dalam waktu dekat.
Selain itu, usahakan pula menyisipkan sedikit kegiatan untuk mendukung impian jangka panjang. Karena impian jangka panjang memang butuh persiapan yang panjang dan matang. Kadang pula, di zaman globalisasi seperti ini, impian jangka panjang bisa dicapai dalam waktu singkat.
Nah, itulah sekelumit motivasi singkat mengenai apa yang harus dilakukan di tahun baru 2019. Bagaimana menurutmu? Apakah Anda sudah mempersiapkannya? Saya kasih contoh, di tahun 2019 ini Madya mentargetkan baca 100 buku dalam setahun. Dibuatlah peta untuk mencapai target itu maka sebulan harus membaca antara 8-9 buku. Seperti itu. Apa targetmu?
Apa target blog Cerita Madya di tahun 2019? Seperti yang dibahas pada artikel kemarin, bahwa di tahun 2019 ini (tidak muluk-muluk) blog Cerita Madya akan memuat minimal 10 artikel setiap bulannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar