Artikel ini sudah dimuat di blog lama penulis. Sengaja dimuat kembali di blog Cerita Madya dengan perubahan dan penambahan informasi serta untuk arsip pribadi. Artikel yang dahulu berjudul "Fakta Gudik atau Scabies" diterbitkan pada Januari 2014.
Satu lagi yang perlu diperhatikan sebelum lanjut membaca artikel ini, saya bukan lah seorang dokter. Bukan. Bukan dokter. Artikel ini diambil dari pemahaman penulis setelah mengikuti seminar yang disampaikan oleh dokter dan diambil dari pengalaman pribadi.
[Baca juga : Belajar Google Analtic bagi Pemula]
Arti Gudik, Scabis, dan Kudis
Penyakit kudis merupakan penyakit umum dan sering dijumpai. Penyakit kudis ini masuk dalam penyakit kulit.
Biasanya ditandai dengan gatal dan keinginan untuk menggaruk terus menerus sehingga menciptakan luka tambahan.
Tidak hanya kudis, istilah 'resmi' atau dunia dokter, nama asli penyakit kudis adalah scabies. Mengapa dinamakan scabies? Karena penyakit ini ditimbulkan oleh kutu parasit bernama Sarcoptes Scabiei. Makanya kemudian nama hewan ini dijadikan nama penyakitnya juga.
Tungau saat menggali terowongan. Sumber : Wikimedia Commons |
Apa perbedaan kudis dan kurap? Kudis artinya bukan kurang disiplin. Kurap juga artinya bukan kurang rapi. Perbedaan keduanya dapat dilihat dari bentuk penyakitnya, penyakit kudis atau scabies muncul berupa gatal-gatal dan adanya bintik yang bisa menyebabkan nanah. Kurap juga gatal tetapi ia seperti membentuk kawah.
Fakta-fakta Gudik
Untuk lebih jelasnya, berikut fakta yang Cerita Madya kumpulkan dari mengikuti sebuah seminar tentang gudik atau scabies ditambah dengan penjelasan singkat :
Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan hewan parasite yaitu tungau. Penyakit ini dikenal juga dengan sebutan 'gudik' dalam bahasa jawa.Belakangan saya mempelajari bahwa gudik itu bukan bahasa jawa tetapi bahasa indonesia juga. Nama asli hewan Tungau ini adalah Sarcotes Scaibei
Tungau berkembang biak di tempat-tempat lembab.Yup. Benar sekali. Ini lah faktor utama. Jangan biarkan pakaian-pakaian yang lembab berserakan atau malah dipakai terus menerus, budayakan bersih tubuh, pakaian, dan tempat tinggal.
Masa inkubasi scabies sekitar 2-6 minggu bagi penderita yang baru terkena dan 1-4 hari bagi penderita berkelanjutan.Ini juga harus dijadikan pegangan atau pedoman saat Anda baru mulai perkenalan dengan penyakit ini. Anda yang masih pemula tentu kaget dan merasa terusik. Tetapi bagi yang sudah pengalaman, ini sudah biasa dan terbiasa mengatasi scabies.
[Baca juga : Mengenal UC Browser]
Siklus hidup tungau sekitar 8-12 hari.Hewan satu ini memang sukar untuk dilihat. Saya teringat waktu dulu. Ketika itu, mungkin hanya orang tertentu yang dapat melihat hewan putih kecil ini. Agar lebih jelas, biasanya tempat untuk mencari kutu ini adalah di bawah sinar matahari
1 cm terowongan yang dibuat tungau betina memuat 50 telur.Ini juga. Hanya para 'profesional' yang tahu terowongan atau jalan yang dibuat tungau.
Saya sendiri saat disuruh lihat, tidak dapat melihat apa-apa. Tetapi kata para pro, terowongan itu terlihat jelas. Dan dari arah terowongan itu, bisa diprediksi dimana gudik ini akan muncul kembali
Kulit yang terkelupas akibat scabies memiliki lebih banyak kutu.Meski dibilang seperti ini, saya masih sering berusaha mengelupas kulit tersebut. Alasannya jelas, sangat mengganggu
48 jam sebelum penderita diobati, peralatan yang dipakai oleh penderita harus dicuci atau dibersihkan.Kalau menurut saya sih nggak usah nunggu 48 jam, segera lah bersihkan peralatan atau pakaian yang dipakai. Kalau perlu singkirkan jauh-jauh supaya kutunya tidak kabur dan mencari mangsa lain hehehe
Bantal atau kasur minimal dijemur 3x semingguIni adalah salah satu saran yang dikemukakan dokter. Intinya jaga kebersihan tubuh, pakaian, dan lingkungan.
[Baca juga : Apa Itu M3U8?]
Demikian uraian singkat mengenai fakta penyakit gudik atau scabies. Terima kasih atas kunjungannya. Semoga bermanfaat bagi kita semua dan sehat selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar