Jumat, 26 Januari 2018

Tips Mendaki Jabal Tsur dan Jabal Nur

Panduan Jabal Tsur dan Jabal Nur | Pengalaman Puncak Jabal Tsur dan Nur | Memulai bulan pertama 2018 dengan mendaki Jabal Tsur dan Jabal Nur. Berikut pengalaman Cerita Madya setelah mendaki kedua gunung tersebut

Sebelum berbicara mengenai tips mendaki Jabal Tsur dan Jabal Nur, maka akan kami jelaskan sedikit tentang Jabal Nur dan Jabal Tsur. Jabal merupakan bahasa Arab yang berarti gunung, sehingga Jabal Tsur adalah gunung tsur dan jabal nur adalah gunung nur.

Kedua gunung tersebut terletak di Kota Makkah yaitu salah satu kota di Negara Arab Saudi (King Saudi Arabia). Dan kedua gunung ini memiliki sejarah mendalam khususnya bagi umat muslim. Di puncak Jabal Tsur terdapat gua yang disebut gua Tsur. Gua inilah yang menjadi tempat persembunyian Nabi Muhammad beserta sahabatnya, Abu Bakar dari kejaran para kafir Makkah.

Sedangkan di Jabal Nur, di area puncaknya terdapat gua hira. Ya. Gua Hira adalah tempat dimana Nabi ber-uzlah (merenung dan menyendiri) dan tempat menerima wahyu pertama. Jadi, kedua gunung dan gua yang berada di puncaknya ini jelas merupakan destinasi yang historis bagi umat muslim.

[Baca juga : Pasangan Serasi Yukihira Souma di Shokugeki no Souma]

Mendaki Jabal Tsur

Bagi Anda yang menginap di hotel dekat Masjidil Haram, Anda dapat menggunakan taksi setempat menuju gunung Tsur. Anda dapat menawar harga taksi. Kalau bisa carilah saiq (driver alias supir) yang ramah sehingga bisa dapat harga ekonomis, hehehe

Alhamdulillah, saya dengan 2 orang teman hanya dengan 20 SAR (Saudi Arabia Riyal) bisa pergi dari hotel ke jabal tsur.
Kebetulan drivernya juga ramah dan ternyata istrinya orang Indonesia. Berbanding terbalik saat pulang ke hotel, kami mengeluarkan biaya yang cukup mahal sekitar 25 SAR karena berbeda pengemudi.

> Tips pertama mendaki Jabal Tsur : Pilih waktu pagi

Jabal Tsur merupakan gunung tertinggi di Makkah. Jadi dibutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mencapai puncaknya. Setidaknya untuk mendaki saja menghabiskan waktu sekitar dua jam. Itu pun jika saat mendaki tidak dibarengi dengan istirahat terus menerus. Dan untuk turun gunung sendiri bisa mengambil jatah waktu satu jam setengah.

Saya sendiri berangkat dari hotel pukul 8 pagi waktu setempat dan tiba di puncak pukul 10. Kemudian santai sejenak menunggu waktu dhuhur baru turun gunung dan tiba di bawah sekitar pukul setengah 2 waktu setempat. Usahakan lebih pagi agar Anda tidak merasa kepanasan. Ingat, jabal tsur ini adalah gunung batu, berbeda dengan gunung di Indonesia yang dipenuhi banyak pohon rindang.

> Tips kedua : Gunakan sepatu

Ini adalah pengalaman pribadi. Baru setengah jalan, sandal yang saya pakai sudah copot alias putus. Bukan sandal jepit sih, sandal model slop. Padahal masih setengah jalan. Akhirnya, saya pun nyeker alias kaki telanjang.

Jadi, saran saya untuk Anda adalah gunakan sepatu. Kalau bisa, gunakan sepatu khusus mendaki. Medan pendakian yang penuh bebatuan dan cuaca terik membutuhkan keseimbangan dan keserasian kaki dengan alas kaki. Mungkin karena sebab itulah, sandal saya akhirnya menemui ajalnya. Sedangkan dua teman lainnya aman-aman saja.

> Tips ketiga : Sempatkan masuk dan berdoa di dalam gua Tsur

Tingginya jabal tsur membuat banyak pendaki lebih memilih mendaki jabal nur dahulu daripada jabal nur sehingga jumlah pengunjung atau pendaki jabal tsur tergolong biasa.
Karena sudah tinggi, maka usahakan atau 'harus' masuk ke dalam gua tsur dan berdoa di dalamnya.

Kalau ditanya apakah harus antri saat masuk ke gua tsur, jawabannya tentu saja antri. Bayangkan orang-orang dari seluruh dunia ingin masuk dan berdoa di dalamnya jadi ya harap sabar sedikit untuk antri. Mungkin antri ini hanya menghabiskan waktu setengah jam saja.

> Tips ekstra : Tidak perlu membawa banyak bawaan termasuk makanan dan minuman

Tips terakhir adalah usahakan Anda tidak terlalu banyak membawa barang bawaan baik itu makanan atau minuman. Mengapa? Alasan pertama adalah tingginya jabal tsur akan menambah beban Anda saat mendakinya. Alasan kedua adalah karena di setiap permberhentian/pos terdapat warung-warung yang menjual makanan ringan dan minuman dingin. Jadi tidak usah khawatir. Apalagi harga di atas puncak juga tidak beda jauh. Misal air mineral yang ukuran botol hanya berbeda 1 SAR saja.

Mendaki Jabal Nur

Gunung kedua adalah jabal nur. Sebagaimana yang disebutkan di awal, jabal nur merupakan tempat perenungan Nabi. Dari atas jabal nur, Anda akan dapat melihat langsung ke arah ka'bah. Berbeda dengan jabal tsur yang untuk melihat ka'bah saja masih terhalangi gunung lainnya.

Arah dari masjidil Haram ke jabal Nur berbeda dengan Masjidil Haram ke jabal Tsur. Untuk ke jabal Nur, Anda dapat gunakan taksi. Sebagaimana yang dipaparkan di atas, carilah taksi yang cukup bersahabat. Saya sendirian naik taksi dari Ma'la (makan siti khadijah) ke jabal Nur menghabiskan uang 20 SAR. Lumayan...

[Baca juga : Paket IM3 65 GB hanya dengan 150 Ribu]

> Tips pertama : Usahakan pergi pagi atau sore

Sebenarnya pergi siang atau malam pun tak jadi masalah. Mengapa? Karena banyak peziarah yang juga datang saat siang maupun malam.
Selain itu, jalur pendakian yang tidak cukup tinggi membuat para pendaki banyak berdatangan.

Cuma kalau Anda ingin pergi malam hari, saya tidak merekomendasikan nya. Mengapa? Karena tidak adanya pencahayaan di malam hari selain yang dimiliki warung-warung. Jadi cukup bahaya untuk mendaki batu-batuan di malam hari.

Saya sendiri menyarankan datang setelah ashar sehingga dapat mendaki dan shalat maghrib di puncak sekaligus Anda dapat melihat pemandangan yang cukup indah.


> Tips kedua : bawalah makanan dan minuman sendiri

Berbeda dengan jabal tsur, di jabal nur ini harga minuman cukup mahal. Memang sih tidak begitu jauh perbedaannya. Misalnya harga air mineral yang biasanya 1 SAR naik menjadi 3 SAR. Itu air mineral, kurang tahu harga lainnya. Dan perlu diketahui, harga mungkin sewaktu-waktu bisa berubah.

[Baca juga : Perbedaan Flashdisk Kingston Asli dengan Palsu]

> Tips ketiga : Usahakan bersama-sama

Ini adalah pengalaman pribadi saat mendaki jabal nur sendirian. Di jabal nur, saya banyak sekali melihat rombongan orang indonesia yang ramai-ramai naik ke puncak minimal 2 orang.
Memang terasa berbeda naik bersama-sama dengan sendirian. Capeknya lebih terasa jika Anda mendaki sendirian bro, hehehe

> Tips ekstra : hati-hati terhadap hal yang tidak diinginkan

Tips terakhir ini adalah tips umum. Saya harap Anda berhati-hati dan waspada terhadap barang bawaan Anda. Selain itu, jagalah anak-anak Anda bila Anda mengajak mereka naik mendaki. Kondisi jalan batuan bisa membuat Anda dan anak Anda cedera.

[Baca juga : Mampir di Simpang Lima Gumul Kediri]

Oh iya, satu lagi. Jika Anda tiba-tiba dipaksa untuk diambil foto maka tolak saja karena ujung-ujungnya Anda akan dimintai uang untuk biaya foto. Padahal Anda sendiri tidak menginginkannya. Demikian tips-tips singkat untuk mendaki jabal tsur dan jabal nur menurut pengalaman cerita madya. Terima kasih atas kunjungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar