Senin, 16 April 2018

Cerita Film Cahaya Cinta Pesantren

Sinopsis Cahaya Cinta Pesantren | Ulasan Cahaya Cinta Pesantren | Akhirnya sudah ketemu dan sudah selesai menonton film Cahaya Cinta Pesantren. Ketertarikan saya akan film ini disebabkan para pemainnya.

Sebelum saya membahas cerita film ini, sedikit membahas fakta-fakta menarik dalam film ini. Pertama, film ini adalah film pertama yang diproduksi Fullframe Pictures. Kedua, ada beberapa pemain yang boleh saya katakan "saya penasaran" dengan akting mereka yaitu Fachri Muhammad (dulunya terkenal dengan peran si Entong), Yuki Kato, dan Wirda Mansur (putri Yusuf Mansur).


Film ini berpusat pada seorang pemudi bernama Marshila Silalahi (Yuki Kato) yang merupakan anak bungsu dan satu-satunya anak perempuan dalam keluarga nelayan di dekat Danau Toba. Shila (panggilan Marshila Silalahi) memiliki sifat nakal dan tak kenal takut.

[Baca juga : Cerita Film Cinta Laki-Laki Biasa]

Kedua orang tuanya memiliki respon berbeda akan kenakalan Shila. Ibunya sangat tegas, menolak, dan memarahi Shila jika Shila berbuat hal-hal nakal, sedangkan ayahnya bersifat kalem, berusaha memahami Shila, dan selalu setuju akan perilakunya.

Suatu ketika, Shila ingin melanjutkan pendidikan SMA ke sekolah favorit di kotanya. Namun apa dikata, Shila tidak lulus dan ia kecewa terhadap hasil tersebut. Ia bahkan sempat kecewa dan mengunci diri di kamar.

Keesokan harinya, Ayah dan Ibunya sepakat untuk memasukkan Shila ke Pesantren al-Amanah. Otomatis, Shila menolak dan ingin masuk sekolah swasta saja.
Ayahnya, yang biasanya setuju terhadap keputusan Shila, kali ini tidak setuju dan menyuruh Shila masuk Pesantren. Peristiwa ini kemudian membuat Shila selalu membenci untuk bertemu ayahnya.

Di Pesantren, Shila menjadi santriwati baru dan sekamar bersama 3 temannya yaitu Manda (Febby Rastanty, dikenal sebagai Febby Blink), Aisyah (Silvia Azizah, dikenal sebagai Silvia Blink), dan Icut (Vebby Palwinta). Awal masuk Pesantren, Shila merasa tidak betah dan berusaha keluar dari Pesantren.

Konflik

Sepanjang film, keempat santriwati ini terlibat dalam berbagai konflik. Mulai dari rasa iri hati, cemburu, hingga masalah keretakan persahabatan di antara mereka. Konflik pertama misalnya Icut iri dengan temannya yang selalu dikunjungi keluarga, sedangkan Icut tidak ada yang sekedar mengunjunginya.

Konflik kedua masih seputar Icut. Icut kecewa dengan Shila yang ternyata mereka berdua sama-sama bersaing dalam lomba menulis. Konflik ketiga adalah bisa dikatakan persaingan Shila dan Manda yang keduanya sama-sama menyukai Ustadz Rifqy.

Masing-masing konflik ini dapat ditutup dengan apik dan kembali dalam suasana happy ending. Selain konflik tiga di atas, ada beberapa peristiwa yang cukup menghiasi film ini. Misalnya Abu (diperankan Rizky Febian) menyukai dan suka menggoda Shila. Kemudian Shila dan Manda yang mencoba kabur dari pesantren.

Satu lagi konflik yang mungkin cukup menguras air mata adalah kebencian Shila terhadap ayahnya. Meskipun benci, Shila sebenarnya masih sayang dan berharap dapat berbicara ke ayahnya. Namun apa daya, ayahnya telah meninggal.

Ending Film

Sebagaimana yang saya sebut di atas, film ini berakhir dengan happy ending. Shila yang menyukai Ustadz Rifqy akhirnya penantiannya berhasil. Padahal sebelumnya, ia sudah mengikhlaskannya karena ia tidak mau menyakiti temannya yaitu Manda.

Akhir cerita, teman-temannya berkumpul untuk mengikuti perilisan novel Shila. Masing-masing temannya sudah menikah kecuali Shila.
Eh, saat Shila melakukan acara rilis novel, ustadz Rifqy datang. Abu yang mengejar-mengejar Shila akhirnya menikah dengan Manda. Shila juga lulus dengan peringkat tiga terbaik, peringkat keempat ditempati Icut.

[Baca juga : Cerita Film Chrisye]

Komentar

Secara keseluruhan, film ini saya rekomendasikan untuk ditonton di semua usia. Kalau dinilai antara angka 0 sampai 10, saya memberi rating film ini pada angka 8. Film yang mengajarkan nilai persahabatan, pengorbanan, dan kerja keras ini layak untuk dinikmati.

Selain itu, kita dapat melihat para pemain yang sebelumnya jarang memakai hijab, dalam film ini kita dapat melihat mereka berhijab misalnya Yuki Kato, Febby Blink, Silvia Blink, dan Vebby Palwinta. Menurut saya, mereka lebih cantik memakai hijab hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar