Jumat, 28 Desember 2018

Cerita Film Pacific Rim 2 : Uprising (2018)

Review Film Pacific Rim 2 | Ulasan Pacific Rim Uprising 2018 | Salah satu film bergenre Sci-Fi yang membuat saya penasaran karena judulnya yang cukup keren. Apalagi dari judulnya menunjukkan bahwa ini adalah film sekuel. Lalu bagaimana cerita film nya?

Perhatian, artikel ini berisi spoiler! Jika Anda melanjutkan nya, berarti Anda sudah mengambil resiko untuk mengetahui jalannya cerita film ini meski Anda belum menonton nya. Bagi yang tidak mau spoiler, silahkan tinggalkan artikel ini.

Para Jaeger saat menghadapi last boss
Ekspetasi yang begitu tinggi saat melihat poster dan judul film, membuat saya begitu bersemangat untuk menonton nya. Tetapi untuk Pacific Rim sebelumnya, saya belum menonton sehingga tidak bisa tahu apakah film ini ada kaitannya dengan film sebelumnya atau tidak.

[Baca juga : Urutan Hero Mobile Legends Tahun 2018 Dari Season 7 Hingga 10]

Meski belum menonton film pertama, tidak begitu sulit untuk mengikuti alur cerita film kedua ini. Karena di awal film, akan dijelaskan bagaimana kondisi dunia saat itu. Dunia ketika itu berada dalam ambang kehancuran karena kedatangan makhluk alien bernama Kaiju.

Latar Belakang

Kaiju datang untuk menginvasi Bumi dengan cara masuk lewat portal dimensi yang dibuat oleh mereka sendiri. Kaiju dideskripsikan sebagai monster rakasasa yang begitu kuat sehingga manusia kewalahan menghadapi mereka.

Dibuatlah robot raksasa bernama Jaeger yang dikemudikan 2 pilot. Pertarungan antar Jaeger dan Kaiju pun berlangsung sengit dan diakhiri dengan kemenangan manusia. Portal ditutup dan Jaeger saat ini hanya digunakan untuk menjaga keamanan dunia.

Nah, cerita Pacific Rim ini dimulai pada kondisi Bumi sudah aman dan bebas dari serangan Kaiju tersebut. Diceritakan dari turun temurun, bahwa pahlawan yang berhasil menghancurkan portal sekaligus Kaiju nya adalah Stacker Pantecost dengan cara bom bunuh diri.

Anaknya, yang bernama Jake Pantecost (John Boyega), menjadi karakter utama dalam film ini. Pandangan pertama melihat Jake menggambarkan bahwa ia adalah anak yang tidak ingin dibandingkan dengan ayahnya. Ia suka hidup bebas dan jual beli barang bekas dari rongsokan Jaeger.

Namun pertemuan dengan seorang pemudi bernama Amara Namani membuat hidup Jake berubah dan berjuang untuk menyelematkan dunia dengan menjadi pilot Jaeger. Amara adalah pemudi bandel dan memfavoritkan Jaeger, sembari berharap mampu menjadi pilot Jaeger.

Kesan-kesan diawal, cerita dapat dibangun dengan rapi dan apik sehingga membuat rasa penasaran saya. Namun, sayang di pertengahan menjelang akhir, alur ceritanya seolah dipercepat dan entah kenapa ceritanya lalu bisa ditebak.

Kaiju Menyerang Dari Dalam

Konflik utama dalam film ini awalnya seputar Amara dan Jake yang masing-masing memiliki masalah nya sendiri dalam pilot Jaeger. Jake yang tidak ingin  jadi pilot Jaeger karena dibandingkan dengan ayahnya.

Sedangkan Amani yang terus menerus gagal mengendalikan Jaeger karena masa lalunya. Jadi, untuk dapat mengendalikan jaeger dengan 2 pilot, masing-masing pilot akan di-scan otaknya yang membuatnya ingat masa-masa lalu terutama trauma masa lalunya.

Nah, konflik atau masalah keduanya langsung selesai saat musuh sebenarnya muncul. Siapa lagi kalau bukan Kaiju. Bedanya, Kaiju kali ini memasuki alam bawah sadar dan mengendalikan manusia yang kebetulan memiliki posisi penting dalam pabrik Jaeger yaitu Dr Newton.

[Baca juga : Cerita Film The Equalizer 2 (2018)]

Dr Newton tidak sadar bahwa saat memelihara Kaiju kecil di rumahnya, ia dibuat candu dan ketagihan saat me-refresh pikirannya menggunakan Kaiju. Jadi, saat Dr Newton pusing, ia menyambungkan memorinya dengan Kaiju. Dan ini bumerang.

Kaiju pun masuk dan mengendalikan otak Dr Newton, sehingga ia dengan sembunyi-sembunyi mengendalikan Jaeger. Penyerangan ini dimulai sejak mereka berhasil membunuh saudara Jake hingga mengendalikan drone-drone milik Liwen Shao.

Liwen Shao merupakan pebisnis wanita yang memiliki proyek untuk menggantikan Jaeger pilot dengan drone Jaeger yang tentu tidak membutuhkan pilot di dalamnya. Proposal drone berhasil tembus tetapi malah disalahgunakan oleh Dr Newton.

Ending

Nah, kalau ditanya ending-nya, maka saya jawab happy ending. Tapi itu, menjelang pertengahan akhir, film ini terasa cepat berjalan dan terkesan dipaksakan. Apa alasannya? Pertama, sudah disebutkan sebelumnya kalau konflik pribadi Jake dan Amara langsung selesai tanpa ada story.

Kedua, dikisahkan juga Amara memiliki masalah komunikasi juga dengan rekan sekamarnya. Bahkan Amara sempat hampir adu jotos dengan ketua kamarnya yang juga sama ceweknya. Nah, penyelesaiannya konfliknya seolah tidak ada dan semuanya langsung bersatu saat Kaiju menyerang.

Ketiga, bisa jadi ini keliru karena saya belum nonton film pertama, yaitu bagaimana pemilihan pilot Jaeger berlangsung. Tiba-tiba sudah ada segerombol anak yang dilatih untuk jadi pilot Jaeger tapi seolah mereka hanya gerombolan ABG bukan segerombolan anak pilihan nan terlatih.

[Baca juga : Cerita Film Insya Allah Sah (2017)]

Yang jelas, ekspetasi tinggi di awal, langsung merosot setelah melihat alur cerita film ini. Beruntung, karena rasa penasaran akan efek CGI nya, membuat saya bertahan hingga akhir menonton film ini. Jika di-rating dari skor 1-5 maka skor film Pacific Rim 2 ini ada pada skor 2,5.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar