Review Film The Equalizer 2 | Ulasan Cerita Film Equalizer 2 | Salah satu film laga yang Cerita Madya tunggu di tahun 2018 adalah The Equalizer 2. Masih dengan aktor utama Denzel Washington, bagaimana alur cerita film The Equalizer 2 ini?
Setelah menonton film pertamanya, tentu masih banyak misteri yang perlu dijawab dan saya harap akan muncul film selanjutnya. Yap, muncul lah film keduanya di tahun ini. Penasaran dengan film keduanya ini, saya pun menontonnya dengan cepat. Entah nanti ada yang ketinggalan atau miskomunikasi, silahkan tulis di kolom komentar.
Film diawali dengan Robert McCall (Denzel) yang menyamar di kereta Turki. Menyamar dengan menggunakan peci putih ditambah jenggot tebal. Dari samaran itu, tentu kita menduga si mantan agen ini sedang menyelediki sesuatu.
[Baca juga : Cerita Film The Equalizer (2014)]
Baru awal film sudah disuguhi adegan perburuan. Cukup asyik, menurutku. Dan seperti biasa, McCall ternyata melakukan misi pribadi, bukan disuruh oleh pemerintah karena dia sudah mantan agen.
Misinya adalah mencari anak yang diculik oleh ayahnya dan ingin menghukumnya dan istrinya. Dengan gaya khas McCall, ia pun berhasil bertemu si ayah jahat, berbincang-bincang seolah baru pertama bertemu, dan lalu menawarkan kesempatan kedua untuk "insaf".
Dan si ayah jahat itu pun terlihat menolak sembari menyuruh anak buahnya untuk menghabisi McCall. Perkelahian pun dimulai. Dan dengan gaya khasnya pula, ia mengatur stopwatch di jam tangannya sembari memikirkan setiap langkah-langkahnya. Hampir mirip dengan gaya Sherlock Holmes.
Setelah misi itu usai, ternyata McCall sudah pindah tempat tinggal. Masih di sebuah apartemen yang dimiliki oleh bibi bernama Fatima. Terlihat McCall sangat pandai berbaur (tentu saja mantan agen) dan mengucapkan assalamualaikum pada Fatima.
Selain itu, McCall menjadi seorang supir ojek mobil seperti gr@b atau ub3r. Di setiap aktivitas supirnya, ia mengantarkan berbagai macam penumpang dan sambil memperhatikan mereka. Apabila ada yang tidak beres, maka ia akan segera menyelesaikannya.
Misalnya, salah satu penumpangnya, wanita yang terlihat tidak sadarkan diri sambil dibopong teman lakinya. Siapa sangka bahwa wanita itu akibat disakiti oleh sekumpulan lelaki. McCall pun tidak tinggal diam. Ia mendatangi apartemen mereka dan tentu memberi mereka pelajaran.
[Baca juga : Cerita Film The Meg (2018)]
Anak Asuh
Di film kedua ini, McCall juga terlibat dengan seorang pemuda yang nantinya dia asuh dan perhatikan. Jika di film pertama ia memperhatikan cewek muda yang terpaksa menjadi pekerja seks bernama Teri (Chloe Grace Moretz), maka di film kedua ia bertemu anak si Fatima, yang berkulit hitam bernama Miles (Ashton Sanders).
Si Miles ini terlihat kurang suka mengikuti sekolah alias bolos dan, sebagaimana pemuda lainnya, ingin terlihat hebat dan memberi nafkah untuk keluarganya. Oleh karenanya, ia ikut sebuah gangster dan siapa sangka geng itu kerjaannya merampok.
Si Miles pun tahu kalau mereka merampok, asal ia dapat uang yang dapat diberikan kepada ibunya. Namun siapa sangka target selanjutnya malah apartemennya dan rumahnya. Sebagai anak labil, tentu ia masih ragu-ragu sembari bilang setuju padahal hati tak mampu.
Beruntung McCall datang di waktu tepat untuk membebaskannya dari geng tak jelas itu. McCall berhasil melacak plat mobil mereka dan masuk ke persembunyian mereka. Dengan cekatan dan keahlian agen, ia berhasil menjemput Miles.
[Baca juga : Lirik Lagu Sabyan - Allahumma Labbaik versi Latin]
Konflik
Konflik utama film ini bermula setelah kejadian di Turki. Terdapat adegan pembunuhan agen beserta istrinya di rumah mereka yang terletak di Belgia. Masih belum jelas apa motifnya. Yang dapat kita tangkap dengan jelas bahwa mereka dibunuh dan dihilangkan jejaknya.
Nantinya kita tahu bahwa di film kedua ini berfokus pada pembersihan agen. Agen seperti Susan, McCall akan dibersihkan alias dibunuh. Yang melakukannya tentu agen lain dengan dipimpin oleh teman lama McCall bernama Dave.
Dave memiliki anggota bernama Kovac, Resnik, dan Ari. Ketiga anakbuahnya itulah yang membunuh agen dan istrinya. Sasara mereka selanjutnya adalah Susan. Dave menjebak Susan agar pergi ke Belgia untuk ikut mengidentifikasi pembunuhan agen.
Siapa sangka, Susan dibunuh oleh Dave setelah sebelumnya babak belur berkelahi dengan beberapa pelancong yang tentu disuruh si Dave. McCall yang mendengar kabar Susan meninggal, pun tak tinggal diam.
Kita tahu bahwa Susan adalah kakak dari Viviane, istrinya yang telah meninggal. McCall pun bergerak sembari mencari data dari suaminya Susan, Brian, dan teman lamanya yaitu si Dave. Di sini McCall belum tahu kalau Dave dalangnya.
McCall baru tahu setelah ia hampir dibunuh oleh penumpangnya. Jadi saat ia bekerja jadi supir, ia mengantar penumpang yang ingin ke bandara. Namun dari gelagatnya, McCall mencium hal yang aneh. Dan benar, si penumpang berupaya membunuh McCall.
Beruntung, McCall berhasil bertarung dan membunuh penumpang itu sembari menyetir mobil. Dari ponsel pembunuh itu, ia berhasil melacak siapa dalang sebenarnya di balik pembunuhan Susan. Esoknya ia pun menemui si Dave di rumahnya.
[Baca juga : Cara Connect Modem Telkomsel Flash]
Ending
Untuk endingnya, menjadi happy ending. Namun masih ada beberapa pertanyaan yang menghantui saya. Misalnya, bagaimana sosok Viviane istri McCall dan bagaimana istrinya bisa terbunuh. Di akhir perkelahian, McCall dan kelompok Dave bertarung di rumah McCall dan istrinya.
Saya juga penasaran bagaimana kiprah McCall saat menjadi agen. Apakah ia agen yang sangat berbahaya? Agen luar biasa? Atau agen yang mencari jati diri layaknya si Bourne? Entahlah, mungkin ada film ketiganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar