MPL Malaysia-Singapura merupakan salah satu region (wilayah) MPL. MPL yang merupakan kepanjangan dari Mobile-legends Professional League, diselenggarakan di wilayah yang berbeda-beda. Dan region atau wilayah itu tidak harus satu negara. Itu dibuktikan bahwa Malaysia dan Singapura disatukan dalam region MPL.
[BACA JUGA : Apa Itu MPL Invitational?]
MPL Malaysia-Singapura biasa disingkat menjadi MPL MY/SG, sedangkan MPL Indonesia biasa disingkat menjadi MPL ID. Ada juga MPL Filipina yang juga disingkat menjadi MPL PH. Dan ada juga MPL Myanmar disingkat menjadi MPL MM.
Dari sini, sudah tahu kan? Meskipun ada dua negara, tapi bergabung dalam satu kompetisi liga. Dan untuk MPL MY/SG sendiri sudah menyelesaikan season atau musim 5 sebagaimana yang juga selesai di MPL Indonesia.
Kalau dilihat dari urutan dimulai dan berakhir nya kompetisi di masing-masing region maka yang pertama adalah MPL Indonesia, disusul MPL MY/SG, lalu dilanjutkan MPL PH, dan terakhir MPL MM. Untuk Thailand, Madya masih belum mengetahui informasinya. Padahal tim Thailand, yakni IDNS, pernah juara MSC 2017.
Lalu siapa saja yang pernah juara MPL Malaysia-Singapura dari season 1 hingga season 5? Langsung saja, berikut ulasan dan informasi yang Madya kumpulkan. Dan manakah tim yang Anda jago kan dari masing-masing season beserta alasannya.
[BACA JUGA : Juara MPL Season 5 Di Indonesia, Malaysia-Singapura, dan Filipina]
Juara MPL MY/SG Season 1
Juara MPL MY/SG musim pertama adalah tim IDNS SG. IDNS SG merupakan kepanjangan dari IDNS Singapura. Yup, yang kita tahu bahwa IDNS adalah tim dari Thailand. Jadi, IDNS melebarkan sayap nya dan membentuk tim untuk MPL di Malaysia-Singapura.
MPL musim pertama diselenggarakan sekitar Agustus tahun 2017 dan IDNS berhasil memenangkan nya. Saat itu, formasi atau susunan pemain mereka adalah Mr Vi, JasonKoh, ly4ly4ly4, Kid, SynC, dan wQxD. Kapten nya adalah Mr.Vi.
Adapun perjalanan babak Playoff tim IDNS SG sebagai berikut :
1) 8 Besar Upper Bracket : menang 2-0 vs MYA 3
2) Semifinal Upper Bracket : menang 2-0 vs Tyrants
3) Final Upper Bracket : menang 2-1 vs MYA
4) Grand Final : menang 3-0 Tyrants
Tyrants sempat kalah di semifinal Upper Bracket akhirnya turun ke lower bracket, tepatnya ke semifinal lower bracket melawan AirAsia Saiyan dan menang 2-1. Di final lower bracket mereka berhasil mengalahkan MYA dengan skor 2-0
Juara MPL MY/SG Season 2
Juara MPL MY/SG musim kedua adalah Saiyan Reborn dari Malaysia. Susunan pemain Saiyan Reborn waktu itu adalah Silo sebagai kapten tim, Evilx, Rynn, Loong, Jinn, dan Lacid. Loong sendiri menjadi MVP di final karena permainan role mage nya.
MPL MY/SG Season 2 diselenggarakan pada Agustus hingga Oktober tahun 2018. Adapun perjalanan babak play off tim Saiyan Reborn adalah sebagai berikut:
1) 8 Besar Upper Bracket : kalah 2-0 vs Flash Tyrants
2) 8 Besar Lower Bracket : menang 2-0 vs Traitor
3) Semifinal Lower Bracket : menang 2-0 vs Bigetron SG
3) Final Lower Bracket : menang 2-0 vs AirAsia Saiyan
4) Grand Final : menang 3-1 vs EVOS SG
Perjalanan tim Saiyan Reborn menjadi juara cukup mengagetkan. Padahal kalah di babak pertama playoff, beruntung turun ke lower bracket dan langsung tancap gas masuk grand final. Mereka pun menang melawan EVOS SG. EVOS SG kepanjangan dari EVOS Singapura. Jadi EVOS yang berasal dari Indonesia mengembangkan sayap ke Singapura
Juara MPL MY/SG Season 3
Juara MPL MY/SG musim ketiga adalah GEEK FAM. Mungkin para pembaca menyangka itu GEEK FAM yang main di Indonesia. Bukan. Itu tim yang berbeda. Seperti halnya EVOS dan EVOS SG, GEEK FAM berasal dari Malaysia dan memiliki tim Indonesia yang dinamakan GEEK FAM ID.
MPL MY/SG season 3 digelar pada Januari-April 2019 dan dimenangkan oleh GEEK FAM dengan formasi pemain adalah 2ez4Jepv sebagai kapten tim, Rippo, Xorn, Artz, Dominus, dan Feekz. Dominus menjadi MVP Final dengan permainan mage dan assassin nya.
Adapun perjalanan GEEK FAM dari babak playoff MPL MY/SG season 3 adalah sebagai berikut:
1) Semifinal Upper Bracket : menang 2-1 vs Reborn
2) Final Upper Bracket : menang 2-1 vs Bigetron SG
3) Grand Final : menang 3-1 vs EVOS SG
Di Grand Final, EVOS SG yang berjuang dari lower bracket dan berhasil 2x masuk grand final harus puas berada di posisi ke dua karena kalah melawan GEEK FAM. Oh iya, format bracket di season ini agak berbeda yang sebelumnya upper bracket ada 8 tim, sekarang jadi 4 tim saja.
Adapun perjalanan EVOS SG di babak playoff MPL MY/SG season 3 adalah sebagai berikut :
1) Lower Bracket fase 1 : menang 2-1 vs Bosskurr
2) Lower Bracket fase 2 : menang 2-0 vs NARA Esports
3) Semifinal Lower Bracket : menang 2-1 vs Resurgence
4) Final Lower Bracket : menang 2-1 vs Bigetron SG
5) Grand Final : kalah 3-1 vs GEEK FAM
Juara MPL MY/SG Season 4
Juara MPL MY/SG untuk season ke-4 adalah EVOS SG. EVOS SG merupakan singkatan dari EVOS Singapura. EVOS SG merupakan satu-satu nya tim di MPL MY/SG yang berhasil masuk Grand Final sebanyak 3 kali.
Namun di dua kesempatan sebelumnya, mereka selalu kalah. Di season 4 akhirnya mereka berhasil mengangkat piala MPL dengan formasi yaitu Ace, JPL, OhDeerBambi, Potato, dan Soul. Sedangkan MVP Final adalah Potato.
Adapun perjalanan EVOS SG di babak Playoff MPL MY/SG season 4 adalah sebagai berikut :
1) Semifinal Upper Bracket : menang 2-0 vs Resurgence
2) Final Upper Bracket : kalah 2-0 vs TODAK
3) Final Lower Bracket : menang 2-0 vs Resurgence
4) Grand Final : menang 3-2 vs TODAK
[BACA JUGA : Hero Yang Dipakai RRQ Lemon Selama MPL Season 5]
Juara MPL MY/SG Season 5
Ini adalah MPL yang baru selesai beberapa bulan yang lalu. Adapun juara dari MPL MY/SG dimenangkan oleh Resurgence (RSG) dengan mengandaskan perlawahan GEEK FAM dengan skor 3-1. Beberapa pemain RSG pernah merasakan juara 2x sekalipun dulu membela tim yang berbeda. Mereka adalah ly4ly4ly4, Jason, dan Sync.
Babak playoff digelar pada tanggal 1-3 Mei 2020 dan grandfinal nya dilaksanakan di hari terakhir yaitu tanggal 3 Mei 2020. Grandfinal sendiri menjadi arena pertarungan bagi Resurgence dan Geek Fam. Di babak reguler sendiri, Resurgence berada di peringkat 1 klasemen disusul oleh Geek Fam.
Oleh karenanya, kedua tim tersebut saling berusaha untuk menumbangkan satu sama lainnya. Sekalipun Geek Fam berada di posisi 2 klasemen, namun mereka berhasil mengalahkan Resurgence di babak Final Upper Bracket.
Resurgence pun turun ke lower bracket dan harus menghadapi Orange Esport. Resurgence pantang menyerah dan berhasil mengalahkan Orange Esport hingga melaju ke babak Grandfinal dan bertemu Geek Fam sekali lagi.
Di babak Grandfinal, Resurgence berhasil menyudahi peralawanan Geek Fam dengan skor 3-1. Di game pertama, Resurgence berhasil mengalahkan Geek Fam. Namun di game kedua dibalas oleh Geek Fam. Skor menjadi 1-1.
Di game ke-3, pertarungan juga seru dan memanas. Namun sedikit kesalahan berhasil dimanfaatkan Resurgence sehingga mereka berhasil menang. Sudah menginjakkan satu kaki menjadi juara, di game ke-4, Resurgence tanpa ampun mengalahkan Geek Fam dan menjadi juara.
Adapun perjalanan selama babak Playoff kurang lebih seperti ini :
1) Semifinal Upper Bracket : menang 2-1 vs BOSSKURR
2) Final Upper Bracket : kalah 2-0 vs GEEK FAM
3) Final Lower Bracket : menang 2-0 vs Orange Esports
4 ) Grand Final : menang 3-1 vs GEEK FAM
Perbedaan dengan MPL ID
Yang unik dari sekian perbedaan di MPL MY/SG dengan MPL Indonesia selama 5 season adalah tim yang juara berasal dari lower bracket. Selama 5 season MPL Indonesia, hanya sekali tim yang dari lower bracket yang berhasil jadi juara.
Yaitu di season 1 saat NXL menang 3-2 melawan EVOS dengan sangat sengit. Sedangkan di 4 season berikutnya, tidak ada tim lower bracket yang berhasil jadi juara. Ini menunjukkan bahwa tim-tim upper bracket di Indonesia benar-benar konsisten dan kuat.
Berbeda dengan Indonesia, 3 dari 5 season MPL MY/SG tim lower bracket berhasil menjadi juara. Hanya 2x saja tim upper bracket juara. Yang terbaru, season 5, Resurgence yang turun ke lower bracket berhasil jadi juara dengan mengalahkan GEEK FAM. Padahal GEEK FAM pernah mengalahkan Resurgence di final upper bracket.
Hal itu bisa ditarik kesimpulan bahwa di MPL MY/SG masih bersaing dengan ketat. Antara satu tim dengan lainnya bisa dikatakan seimbang dan masing-masing berusaha keras untuk menang. Sedangkan di Indonesia, kalau tim sudah kuat maka tim lain akan terlihat perbedaan kualitas dan sulit menang. Bagaimana menurut Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar