Kamis, 16 Agustus 2018

Cerita Film Yowis Ben

Review Film Yowis Ben | Ulasan Cerita Yowis Ben | Film Yowis Ben merupakan film perdana yang diluncurkan oleh Youtuber Indonesia yang terkenal dengan khas jawanya. Siapa lagi kalau bukan Bayu Skak. Berikut adalah ulasan dan alur cerita film Yowis Ben.

Bayu Skak merupakan salah satu Youtuber yang sudah memiliki lebih dari satu juta subscriber (pelanggan). Raihan Bayu Skak bisa dibilang luar biasa karena ia lebih memilih mengisi konten dengan tema spesifik yaitu berbahasa Jawa.

Nah, setelah berhasil di Youtube, bak gayung bersambut, keinginan Bayu Skak merambah dunia perfilman bisa terwujud. Film Yowis Ben ini menjadi film pertama nya dan menandai nya sebagai sutradara sekaligus pemain.

Film ini berdurasi 1 jam 39 menit dan diproduksi oleh StarVision. Film ini juga menggunakan bahasa jawa yang kalau diprosentasikan sekitar 80 %. Bayu Skak tidak menjadi sutradara sendirian melainkan ikut menemani Fajar Nugros.

Sebagai perkenalan, para pemain film Yowes Ben adalah sebagai berikut :

  1. Bayu Skak sebagai Bayu
  2. Cut Meyriska sebagai Susan
  3. Joshua Suherman sebagai Doni
  4. Brandon Salim sebagain Nando
  5. Tutus Thomson sebagai Yayan
  6. Arief Didu sebagai Cak Jon

Lalu bagaimana cerita film Yowis Ben? Film ini dibuka dengan adegan Bayu (Bayu Skak) terlihat kesal karena sepeda tuanya yang mogok di pinggir jalan. Di sana ia bertemu tukang becak yang ternyata salah satu fans band Yowis Ben. Dari situlah, Bayu menceritakan bubarnya band dan film ini berjalan mundur alias flashback.

Bayu memiliki sahabat bernama Doni (Joshua). Mereka berdua sama-sama dipandang rendah dan gagal mencapai tujuannya. Bayu yang ingin mendapatkan perhatian Susan (Cut Meyriska), si primadona sekolah, dan Doni yang ingin membuktikan kepada orang tuanya bahwa ia bisa berguna.

[Baca juga : Cerita Film Cahaya Cinta Pesantren]

Kenapa Bayu gagal mendapatkan perhatian Susan? Karena Bayu bukanlah siapa-siapa dan hanya seorang anak penjual pecel. Bahkan di sekolah ia mendapat julukan Pecel Boy dimana di setiap jam sekolah ia membantu menjual pecel buatan ibunya. Oleh karena itu, ia merasa harus bisa keren dan mendapatkan perhatian si Susan ini.

Sedangkan Doni, ia berasal dari keluarga yang dibilang sangat mampu. Namun oleh orang tuanya, ia dibanding-bandingkan dengan adiknya yang sukses di bidang akademik. Berbeda dengan Doni yang sukanya main game. Oleh karena itu, ia ingin membuktikan bahwa ia juga bisa membanggakan orang tuanya.

Baik Bayu maupun Doni akhirnya memutuskan untuk membuat band demi tercapainya keinginan-keinginan mereka. Pencarian pun dimulai. Mereka butuh Keyboardist dan Drummer. Slot Drummer diisi oleh Yayan (Tutus Thomson), teman kampung sebelah Bayu yang terkenal akan rajin, taat, dan yang terpenting, keahliannya memukul bedug. Sedangkan Keyboardist diisi oleh Nando (Brandon Salim) yang merupakan anak toko material dan ingin diakui bukan karena ketampanannya.

Lalu darimana munculnya nama Yowis Ben? Jawabannya sudah sangat jelas karena di trailer film pun sudah dimasukkan. Singkat cerita, mereka berhasil membuat beberapa lagu dan tim mereka menjadi solid. Saat masuk ke perlombaan musik, mereka gagal. Tak pantang menyerah, mereka pun menemukan ide untuk membuat video klip yang nantinya diunggah di Youtube.

Berhasil. Video mereka ditonton ratusan ribu orang dan disambut dengan baik. Nama Yowis Ben pun terkenal hingga dapat pekerjaan untuk mengisi pensi-pensi sekolah lain. Nah, di saat nama Yowis Ben mulai tinggi, si Susan ini mulai mendekat. Saya sebagai penonton pun langsung berkesimpulan bahwa si Susan ini memiliki perilaku kurang bagus karena mendekati Bayu disaat ia sedang terkenal.

Benar saja. Sejak Susan dekat dan ikut dalam latihan Yowis Ben, Bayu tidak fokus latihan dan menjadi kurang jujur terhadap temannya. Misalnya saat latihan untuk perlombaan yang tinggal menghitung hari, ia beralasan sakit mencret padahal ia lebih memilih kencan dengan Susan.

Kencan itu pun terbongkar sebab Susan mengunggah di media sosialnya. Temannya pun geram dan menyuruh Bayu untuk lebih fokus ke Yowis Ben. Susan pun merasa tersinggung. Susan pulang dan meminta Bayu untuk tidak menemuinya lagi.

Intinya, dari yang saya tangkap, si Bayu ini masih cinta dengan Susan tetapi di sisi lain ia ingin bermain bersama Yowis Ben agar tetap terkenal. Konflik batin ini pun semakin melebar hingga Bayu memutuskan keluar dari band.

Kembali ke masa sekarang (tadi flashback), si tukang becak yang mendengarkan cerita memberi saran ke Bayu untuk segera membuat keputusan. Bayu pun memutuskan menemui Susan dan memastikan apakah Susan mencintainya atau tidak.

Bayu pun mengetahui bahwa Susan marah gara-gara Bayu lebih memilih Yowis Ben daripada dia, tetapi Bayu balik bertanya, apakah Susan masih mau dengannya andaikata Yowis Ben tidak ada. Jawaban Susan, mungkin. Fix, Bayu pun menceramahi Susan bahwa ia kasihan dengan Susan karena Susan mengemis untuk hal yang gak penting.

[Baca juga : Alur Cerita Film Rampage 2018]

Bayu pun memilih untuk melupakan Susan. Di saat ia diceramahi ibunya di rumah, Yayan dan Nando datang ke rumah untuk menyemangati Bayu. Persahabatan pun terjalin kembali. Begitu juga dengan Doni yang sempat kabur dari rumahnya.

Ternyata, kedatangan Yayan dan Nando diprakarsai oleh Susan. Loh kok bisa? Di sini saya agak merasa filmnya kecepatan atau ada yang kurang. Dari Susan yang saya anggap jahat dan opurtunis, terbalik menjadi baik dan membantu Bayu. Entahlah. Yang jelas, film ini pun mencapai tahap happy endingnya. Bayu pun jadian dengan Susan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar