Senin, 12 Agustus 2019

Cerita Film Polar (2019)

Review Film Polar Indonesia | Ulasan Film Polar 2019 | Kembali lagi dengan menonton film. Kali ini film dari Netflix berjudul "Polar". Alasan Madya menonton film ini karena sinopsis nya berbicara tentang agen yang ingin pensiun. Bagaimana cerita film ini?

Film ini dirilis pada 25 Januari 2019 dan memiliki durasi sekitar 1 jam 58 menit. Film ini ternyata dibintangi oleh Mads Mikkelsen, yang awal Madya kenal lewat perannya sebagai villain di film James Bond berjudul Casino Royal. Siapa sangka ia akan jadi pemeran utama.


Film dibuka dengan adegan cukup seru. Sebuah misi pembunuhan. Lokasi di sebuah villa di Chile yang didiami oleh agen dari Damochles bernama Michael Green. Alasan ia berada di sana adalah untuk menghabiskan sisa-sisa harinya menjelang masa pensiun sebagai agen pembunuh.

Agen dibunuh

Namun siapa sangka, itu adalah hari terakhirnya. Ia disergap dan dibunuh oleh Tim pembunuh dari Damochles sendiri. Tim itu disebut oleh Blut (sang bos dari Damochles) sebagai tim A. Diisi oleh Hilde, Facundo, Alexei, Sindy, dan Karl.

[Baca juga : Cerita Film Escape Plan 3 The Extractor (2019)]

Dari adegan penyergapan itu, penonton bisa memahami apa masing-masing peran dari anggota tim A. Sindy sebagai wanita sensual, Hilde sebagai pemimpin tim, Facundo sebagai sniper, Karl sebagai pembantu/support, dan Alexei sebagai eksekutor pembantu.

Dimulailah pembunuhan Michael. Karena ia juga agen maka tidak sembarangan menyerangnya. Sindy masuk ke kolam renang dan mencoba menggoda Michael. Dari situ, Michael lengah dan berhasil ditembak jarak jauh oleh Facundo.

Di akhir hayatnya, Michael ternyata mengenal ke-5 agen itu dan ia bertanya mengapa ia dibunuh. Hilde menjawab karena ia sudah tua. What? Apa maksudnya? Nah, di sinilah konflik atau alur utama dari film Polar.

Alur Cerita Film

Sesuai sinopsis, alur cerita film ini adalah setiap agen yang akan pensiun di Damochles akan dibunuh atas perintah Blut si bos. Peraturan di Damochles, setiap agen yang memasuki usia 50 tahun harus pensiun.

Meski pensiun, mereka akan tetap menerima gaji sebagai layaknya agen aktif. Di samping itu, banyaknya agen yang akan pensiun membuat Blut memutar otak untuk menutupi keuangan perusahan. Bahkan ada scene dimana utang Damochles mencapai miliaran. (kalau gak salah).

Nah, dalam klausul kontrak agen, apabila si agen meninggal sebelum menginjak masa pensiun dan si agen belum menetapkan ahli waris, maka uang pensiunan akan menjadi milik perusahaan. Klausul demikian coba dimanfaatkan Blut untuk menutup utang perusahaan.

Benar saja, ia mulai membunuh para agen nya yang akan pensiun. Salah satunya Michael yang diperlihatkan di awal film. Nah, pemeran utama yakni Duncan Vizla (Mads Mikkelsen) termasuk agen yang akan memasuki masa pensiun.

Maka ia pun termasuk agen yang akan dibunuh. Namun, membunuh Vizla bukanlah hal mudah. Karena di Damochles, ia mendapat julukan Black Kaiser atau Kaisar Hitam. Julukan itu menandakan ia merupakan agen paling hebat di Damochles.

[Baca juga : Cerita Film IP Man Legacy ]

Hampir Dibunuh 2x

Usaha membunuh Vizla pun dimulai. Pertama, tangan kanan Blut yang juga agen wanita bernama Vivian meminta Vizla untuk membunuh bos preman Meksiko di Belarus. Misi itu jelas jebakan untuk membunuh Vizla.

Vizla awalnya percaya karena Vivian merupakan teman lama sesama agen di Damochles. Namun, saat ia berhasil membunuh bos preman Meksiko di kamar hotel bintang 5, ia melihat di kamarnya berkas dokumen mengenai Vizla.

Vizla pun merasa bahwa justru ia yang ditargetkan untuk dibunuh. Ia pun menelpon Vivian dan bertanya. Vivian menjawab tidak tahu. Lalu Vizla meminta Vivian agar tidak terlibat di dalam masalah misterius ini.

Kedua, tim A pun dikerahkan untuk membunuh Vizla. Tim A merupakan tim kepercayaan Blut dan berhasil membunuh banyak agen yang akan pensiun. Setelah berhasil melacak tempat tinggal Vizla. Tim A berusaha mengatur rencana.

Sindy mulai berusaha mendekati Vizla dengan pura-pura mobilnya mogok. Dengan berbagai alasan, Sindy pun akhirnya ikut ke rumah Vizla. Di sana, ketika masuk malam, mulai lah Sindy untuk merayu dan menggoda Vizla.

Rayuan pun disambut oleh Vizla. Namun, Vizla pun akhirnya sadar dengan posisi Sindy dan ia melihat akan keanehan. Benar saja. Saat hendak disniper, ia pun mengangkat tubuh Sindy sehingga Sindy yang tertembak.

Scene usaha pembunuhan kedua ini merupakan favorit scene Madya dimana Madya melihat kejeniusan Black Kaiser. Akhirnya, semuanya berhasil dibunuh oleh Vizla. Tinggal 1 orang yaitu Alexei yang menculik Camille.

[Baca juga : Cerita Film Mojin The Worm Valley]

Mimpi Masa Lalu

Hampir di sepanjang film, akan disuguhkan beberapa scene dimana vizla sepertinya memiliki masa lalu yang buruk dan itu menghantui dalam setiap mimpinya. Jujur saja, Madya merasa bingung hubungan mimpi buruk dengan alur cerita.

Selain itu, kebingungan mengenai hubungan Camille dengan Vizla. Camille merupakan perempuan muda yang tinggal di sebelah Vizla. Terlihat beberapa kali, Vizla mendekati Camille dan seperti memiliki ketertarikan padanya.

Dan hubungan antara Vizla dan Camille ini yang menurut Madya, ketika menonton film, menjadi pengganggu dalam momen aksi antar agen. Selain tertarik dengan Camille, sebaliknya, Camille juga memperhatikan Vizla.

Namun di akhir film, barulah ketahuan siapa sebenarnya Camille dan hubungan dengan mimpi buruknya. Vizla baru ingat jika ia sempat salah membunuh target dan ia pun karena merasa ia, membiarkan satu anak perempuan kecil untuk hidup.

Dari sebagian gajinya, ia selalu mendonasikan uang nya untuk kehidupan anak kecil itu tanpa sekalipun pernah menjenguknya atau melihat wajah nya sekali pun. Setelah menyelamatkan Camille dari Blut, ia baru sadar dan ingat jika anak kecil itu sudah besar. Ia adalah Camille.

Penutup

Demikian alur cerita dari film Polar. Bagaimana menurut Anda? Lalu bagaimana cerita karakter lainnya? Untuk Blut, jelas ia berhasil dibunuh oleh Vizla dan ia sudah bebas. Akhir dari Blut pun cukup sadis.

[Baca juga : Macam-macam Skin Couple Mobile Legends]

Sedangkan untuk Vivian, meskipun tidak diperlihatkan dengan jelas, sepertinya ia tewas dalam baku tembak dengan Vizla versus anak buah Blut. Yang menjadi tidak jelas, Vivian tertembak dan masuh belum mati namun Vizla tidak menembaknya lagi.

Vizla membiarkan Vivian tertembak. Apakah ia mati atau hidup? Bisa saja, ia hidup karena dibiarkan oleh Vizla. Dan bisa saja ia mati, karena ia memegang dadanya tempat di jantungnya yang menandakan ia pasti akan mati. Entahlah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar